Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin: Sistem Peringatan Dini Bencana Harus Kedepankan Teknologi

    Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin: Sistem Peringatan Dini Bencana Harus Kedepankan Teknologi

    JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin kembali menekankan mitigasi bencana sebagai poin penting yang perlu disikapi otoritas terkait. Langkah ini pun harus mulai diterapkan pemerintah daerah (pemda) sebagai antisipasi dini. Kondisi tersebut, berkaca dari bencana alam yang terjadi di Nusa Tenggara Timur maupun musibah gempa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, beberapa waktu yang lalu.

    Selain mitigasi bencana, Azis berharap langkah ini diimbangi dengan sistem informasi peringatan dini bencana yang mudah diakses masyarakat khususnya di daerah pegunungan dan pesisir pantai. "Mitigasi dan sistem peringatan dini yang mengedepankan teknologi digital sudah menjadi keharusan. Penerapan ini penting disosialisasi ke masyarakat, " terang Azis dalam keterangan persnya, Minggu (11/4/2021).   

    Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sambung Azis, telah melakukan riset pascabencana di Adonara, NTT. Masyarakat yang selamat dari musibah bencana, karena dapat informasi dari grup WhatsApp. "Dari sini kita bisa belajar banyak bagaimana peringatan dini sampai ke tangan masyarakat, " imbuh Azis.

    Bencana yang menerpa Adonara maupun peristiwa yang terjadi di Kabupaten Malang membutuhkan perbaikan, waktu dan anggaran pemulihan yang tidak sedikit.  "Di sisi lain, kita pun harus mampu menumbuhkan semangat dan harapan kepada saudara kita di sana, untuk segera bangkit dan melupakan musibah yang menghantam, " ujar Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu.

    Terakhir, Partai Golkar itu juga merespon langkah BMKG yang telah mengeluarkan prakiraan cuaca untuk mewaspadai dampak Siklon Tropis Seroja di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan NTB. Dampak adanya Siklon Tropis Seroja, tidak hanya hujan lebat, muncul pula gelombang setinggi 2, 5-4 meter yang berpeluang terjadi di Perairan selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Bali hingga NTT.

    Kemudian tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa. "Analisa-analisa dan informasi seperti ini dibutuhkan. Selain itu, masyarakat juga diminta waspada dan dapat mengantisipasi potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, " pungkas Azis seraya menyampaikan bela sungkawa terhadap korban meninggal di Kabupaten Malang. (tn/sf)

    Update

    Update

    Artikel Sebelumnya

    SMP Kalam Kudus Menjadi Incaran PPKM Babinsa...

    Artikel Berikutnya

    Transaksi Exspor - Impor PT.Sinar Laut ...

    Berita terkait