Tony Rosyid: Erick Tohir Melakukan Pencitraan, Emang Salah?

    Tony Rosyid: Erick Tohir Melakukan Pencitraan, Emang Salah?

    JAKARTA - Toilet Gratis! Itulah yang sekarang ramai jadi perbincangan publik. Pasalnya, viral video Erick Tohir, menteri BUMN, meminta kepada Dirut pertamina agar toilet di setiap Pom bensin pertamina gratis. "Untung besar, toilet masih bayar", kata Erick Tohir. 

    Pencitraan! Begitu stigma yang muncul. Kesan ini dominan di mata publik. Sebagian menuduh Erick Tohir sedang mengalihkan isu PCR. Opini yang berkembang: Erick Tohir harus ikut bertanggung jawab.

    Lepas dari semua itu, sore tadi saya mampir ke toilet Pom bensin milik pertamina di daerah Ciputat, ternyata memang gratis. Biasanya bayar. 

    Jangan bayangkan Rp. 2000-nya. Kalikan berapa juta sehari orang masuk ke toilet Pom bensin. Tentu, ini memberi kontribusi kepada masyarakat.

    Dibanding hasil PCR? Begitu protes publik. Ini lain soal. Kalau ada masalah di situ, usut dan tuntaskan. Bukan hanya ramai di media. Mesti ada ujung. Sehingga semuanya harus clear.

    Kembali soal toilet, kalau itu pencitraan, maka itu pencitraan yang bermanfaat. Nah, pencitraan model seperti ini mesti ditiru oleh pejabat yang lain. Konkret, langsung bisa dirasakan. 

    Rakyat gak peduli itu pencitraan atau bukan. Yang rakyat tahu, kalau kebijakan itu dirasakan manfaatnya, diapresiasi. Kalau gak ada manfaatnya, semua akan terbongkar kedoknya. Simple!

    Silahkan yang mau pencitraan, ikuti cara Erick Tohir. Pencitraan yang langsung terasa dan dinikmati oleh raktyat.

    Nah, mesti ada pencitraan-pencitraan dalam bentuk kebijakan yang lebih besar manfaatnya. Misal, harga minyak turun seiring dengan pandemi. Ini akan lebih keren lagi. 

    Kalau cuma marah-marah, pakai sandal Jepit, blusukan sana-sini, tebar dan jualan senyum, itu mah kuno. Sudah gak zaman.

    Ambil kebijakan yang terukur, videokan, sebar ke publik, lalu besoknya rakyat merasakan kebijakan itu. Ini baru keren.

    Jakarta, 26 Nopember 2021

    Tony Rosyid
    Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Mulyanto: Pemerintah Harus Realistis Terkait...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait