CILACAP - Lapas Permisan menjadi salah satu tujuan tim Penelitian dari Ditjen Pemasyarakatan dalam rangka Penelitian Scoping Studies Kolaborasi dalam Manajemen Penanganan Warga Binaan Terorisme, Senin (3/10/2022).
Maksud dari Penelitian ini yakni memetakan praktek manajemen kolaborasi penanganan Warga Binaan Terorisme. Dengan mengambil Narasumber dari Pejabat, Wali Pemasyarakatan, dan Napiter.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam hal ini melalui Direktorat Teknologi Informasi dan Kerjasama bekerjasama dengan Yayasan Aliansi Indonesia Damai (AIDA), Center for Detention Studies (CDS), Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP), Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2) untuk melaksanakan Penelitian ini.
Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang ingin diketahui Tim Ditjen PAS, yakni mengenai proses pembinaan dan kendala yang dihadapi selama ini serta data terkait pembinaan.
Baca juga:
Rudi Ajak Guru TPQ Sambut Kemuliaan Ramadan
|
Bertempat di ruang Pertemuan Lapas Permisan Nusakambangan Sigit Budiyanto, selaku koordinator Tim Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mengatakan, "Pembinaan secara keseluruhan sudah baik, tentunya kendala - kendala yang ada ini akan kami kaji lagi sebagai laporan, " kata Sigit.
Dalam sesi yang sama Mardi Santoso, selaku Kalapas Permisan mengatakan, menyambut baik kedatangan Tim Ditjen PAS dalam Penelitian tersebut. "Semoga ini menjadi langkah baik dan positif, bagi Pembinaan Napiter di Lapas Permisan khususnya dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada umumnya, " imbuh Mardi Santoso.